INFORMASI OBAT-OBAT SYOK KARDIOGENIK:
DOPAMIN, DOBUTAMIN DAN NOREPINEFRIN
Syok kardiogenik adalah penyakit yang sering ditemui
di instalasi gawat darurat. Sebagai
dokter umum memiliki tanggung jawab untuk menguasai kompetensi penatalaksanaan
kegawat daruratan pada syok kardiogenik. Hal yang pertama yang harus diketahui
dokter dan apoteker adalah tanda syok kardiogenik. Syok kardiogenik ditandai
dengan hipoperfusi sistemik karena depresi berat cardiac index dan hipotensi
sistolik arterial yang menetap (<90 mmhg).
OBAT-OBAT SYOK
KARDIOGENIK
Syok kardiogenik sering terjadi sebagai kelanjutan dari gagal jantung berat atau
kelanjutan infark miokard yang luas. Dalam keadaan ini diperlukan obat-obat
inotropik antara lain dopamin, dobutamin
dan norepinefrin.
1. DOPAMIN
* INDIKASI: Syok
kardiogenik, kondisi hipotensi berat atau kecenderungan syok setelah mendapat
terapi cairan.
* MEKANISME : Bekerja sebagai agonis reseptor beta-1. Meningkatkan kontraktilitas
miokard meningkatkan frekuensi denyut jantung. Efek klinis yang di harapkan
setelah pemberian dopamin adalah peningkatan cardiac output dan tekanan darah. Memiliki efek renal, pemberian dopamin
dalam dosis rendah memiliki efek proteksi terhadap renal.
* DOSIS: berikan
secara drip1-5 mcg /kgbb/menit dan dapat di tingkatkan sampai 5-10
mcg/kgbb/menit. Pada kondisi syok berat boleh diberikan sampai 20-50
mcg/kgbb/menit.
* KONTRA INDIKASI:
Hipertiroidisme, feokromositoma, takiaritmia, fibrilasi ventrikel, glaukoma sudut sempit, adenoma prostat.
* EFEK SAMPING: Hipertensi,
aritmia pelebaran komplek qrs, azotemia dan iskemia miokard
* INTERAKSI OBAT:
Potensiasi efek dengan penghambat MAO, fenotiazin, butirofenon, antagonistik
dengan penghambat reseptor B adrenergik.
* SEDIAAN: Ampul
200mg/10 ml
2. DOBUTAMIN
* INDIKASI: Syok
kardiogenik, kondisi
hipotensi berat atau kecenderungan syok setelah mendapat terapi cairan.
* MEKANISME:
bekerja sebagai agonis reseptor beta-2
adrenergik. Meningkatkan kontraktilitas miokard dan meningkatkan frekuensi
denyut jantung. Efek klinis yang diharapkan setelah pemberian dobutamin adalah
peningkatan cardiac output dan tekanan darah. Efek renal tidak ada. Efek takikardi lebih ringan dari dopamin.
Dobutamin sering digunakan bersama dopamin dengan mempertahankan dosis dopamin
tetap rendah dan meningkatkan dosis dobutamin secara bertahap untuk
menstabilkan hemodinamik pada syok kardiogenik.
* DOSIS: Diberikan
secara drip 2-15 mcg/kgbb/min dan pada kondisi syok berat boleh diberikan
sampai 40 mcg/kgbb/min.
* KONTRAINDIKASI:
Idiopathic hypertropic, riwayat hipersensitivitas terhadap dobutamin.
* EFEK SAMPING:
Takikardia, palpitasi, hipertensi, aritmia ventrikel ektropik, mual, sakit
kepala, angina pektoris dan napas pendek.
* INTERAKSI OBAT:
Beta-blockers dan nitroprusside
*SEDIAAN: Ampul 250 mg/20 ml.
3. NOREPINEFRIN
* INDIKASI:
Hipotensi dan syok, sebagai obat tambahan pada henti jantung.
* MEKANISME:
Norepinefrin di sintesis dari dopamin dan dilepaskan oleh medulla adrenal ke sirkulasi. Agonis reseptor alfa-1. Aktivasi
reseptor alfa adrenergik menyebabkan vasokontriksi dan meningkatkan tekanan
darah. Frekuensi denyut jantung akan turun sebagai refleks kompensasi
peningkatan tekanan darah.
* DOSIS: 1 ampul 4
mg dilarutkan dalam 1000 ml dektrose 5%. Infus 0,5-1 ml/menit.
* KONTRAINDIKASI: Hipertensi, kehamilan, laktasi.
Hipotensi akibat defisit volume sirkulasi.
*
EFEK SAMPING: Bradikardia, iskemia selebral dan
kardia, aritmia, ansietas, sakit kepala, nekrosis bila terjadi ekstravasasi
infus.
* INTERAKSI OBAT:
Potensiasi fek dengan penghambat mao, trisiklik antidepresan.
DAFTAR PUSTAKA
Aslam, mohammed, chik kaw tan, adi prayitno. 2003. Farmasi
klinis (clinical pharmacy). Jakarta: PT elex media komputindo.
Posey, L. M, 2005, pharmacotherapy : A pathophysiologic
approach, sixth edition, 117-119, the mc graw-hill companies inc, USA.
Raymond c, et al. 2009. Handbook of pharmaceutical excipient
sixth edition.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar